Wahai Ukhti, Jadilah Muslimah Lemper, Bukan Muslimah Baper Apalagi Caper atau Kuper

Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Sedikit-sedikit left grup. Dikit-dikit ngambek. Dikit-dikit drama. Dikit-dikit merasa teraniaya, tersakiti, dan merasa jadi korban. Jadi muslimah itu yang kuat jangan mudah baper.

sumber gambar : gomuslim.co.id


Pernah seperti itu? Enggak apa-apa kok, buat belajar. Toh, banyak temannya, hehehe. Yang penting, masa sekarang harus jauh lebih baik. Masa iya mau dikit-dikit gitu mulu, kan ya enggak lucu juga.

Muslimah memang identik dengan kelembutan. Dan sayangnya, lembut identik dengan lemah. Padahal enggak. Coba cek di kamus, apakah lembut dan lemah itu artinya sama? Jawabannya pasti TIDAK.

So, jadi muslimah baper? Jangan, ya. Dulu pas masih muda sih enggak apa-apalah sesekali. Tapi kalau semakin tua masih baper. Waduhh ....

Selain muslimah baper, ada lagi yang juga ekstrim: muslimah caper. Dikit-dikit berbuat aneh-aneh yang tujuannya agar lawan jenis tertarik komen jahil. Dikit-dikit becandanya berlebihan. Karena ramah dan berlebihan itu dua hal yang berbeda. Ramah, harus. Berlebihan, jangan.

Muslimah caper ini berpotensi menyakiti hati banyak orang, misal caper ke suami orang. Nah, gimana tuh. Etis, nggak? Gimana perasaan istrinya?

So, jadi muslimah caper? Jangan juga, ya. Selain berpotensi bisa menyakiti sesama wanita juga meruntuhkan wibawa. Padahal, muslimah itu sosok yang diagungkan dan dimuliakan. Jangan rendahkan dengan perbuatan yang tidak layak.

Selain muslimah baper dan kuper, ada lagi yang juga bikin senewen: muslimah kuper. Belajar ini enggak mau, belajar itu enggak mau. Padahal yang dipelajari hal yang positif. Ini enggak ngerti, itu enggak ngerti padahal semua bisa dipelajari gratis di internet.

Muslimah kelak akan menjadi seorang pendidik bagi anak-anaknya. Sampai-sampai ada pepatah barat yang bilang, "If you teach a man, you teach a man. But if you teach a woman, you teach a generation," Nah, bisa dibayangkan ya peran muslimah itu seperti apa.

So, muslimah kuper? Hadeuhh ... kasihanilah anak-anakmu kelak. Udah, itu aja.

Terus, muslimah apa dong?

Sebelum dijawab, mari kita bahas singkat beberapa sosok muslimah keren sepanjang masa yang sangat layak diteladani ini:

1] Ibunda Siti Khadijah: sosok muslimah tangguh, berprinsip, sangat mendukung perjuangan suami (Rosulullah) bahkan di saat yang lain meragukan/belum mendukung, & mandiri (entrepreneur).

2] Ibunda Fatimah: tidak takut hidup susah padahal semua orang tahu beliau siapa (anak kesayangan Rosulullah yang notabene bisa manja, tetapi tidak), menjaga kesucian hatinya (diceritakan dalam sebuah riwayat bahwa beliau hanya mencintai Ali, tidak pernah yang lain) padahal sangat cantik, & beliau juga bukan istri yang penuntut (harus dibeliin pesawat, harus diajak jalan-jalan ke Mars, harus ke Mall beli semua baju tiap hari, enggak gitu)

3] Ibunda Aisyah: muslimah cerdas (wanita periwayat hadits terbanyak)

4] Ibunda Asiyah: bersuamikan Firaun yang ... yaa tahu sendirilah ya kejamnya seperti apa, tapi beliau istiqomah dengan ketaatannya yang hanya pada Allah walau nyawa taruhannya. Allahu Akbar

5] Ibunda Hajar: ditinggal sendiri di tempat yang jauhh hanya dengan bayi mungil lucu bernama Ismail, enggak mungkin bisa ngeluh di medsos karena dulu belum ada, tapi beliau menerima takdir dan perintah Allah tsb dengan ikhlas dan enggak banyak keluhan hingga keberkahan dan kebahagiaan pun datang

Dan, masih banyak lagi

Sahabat dakwah, kita jadi merasa malu ya kalau mengingat beliau-beliau alias wanita-wanita (muslimah) tangguh tsb.

Jadi Sahabat dakwah, apakah muslimah harus cengeng? Enggak
Apakah muslimah boleh bersedih dan mengeluh? Tentu boleh karena kita bukan Xena The Warrior Princess atau Elektra, yang penting mengeluhnya dikasih tenggat waktu alias enggak terus-terusan dan mengeluhnya ke pihak yang tepat

Apakah muslimah itu berarti enggak butuh laki-laki? Tidak. Karena laki-laki dan wanita diciptakan untuk menjadi tim yang solid dalam membangun peradaban dan bukannya sendiri-sendiri.

Lalu, muslimah yang seperti apa? Yang LEMPER (lembut dan perkasa). Kelembutan seorang muslimah akan sangat berguna dalam menguatkan suami dan mengajari anak-anaknya sedangkan keperkasaan muslimah akan membuatnya tegar dalam menjalani takdir kehidupan yang itu artinya menyerahkan segala keputusan hanya sama Allah setelah berusaha dengan sebaik-baiknya.

Selamat menjadi muslimah lemper, Sahabat dakwah!

Semoga menginspirasi dan bermanfaat

Sumber : ummi-online.com
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Wahai Ukhti, Jadilah Muslimah Lemper, Bukan Muslimah Baper Apalagi Caper atau Kuper