Bolehkah Puasa Sunnah Syawal Sebelum Membayar Hutang Puasa Ramadhan? Berikut Penjelasannya

Bagikadakwah – Sahabat dakwah, Sebagian ulama berselisih pendapat tentang bolehnya berpuasa sunnah sebelum selesai melaksanakan qadla Ramadhan.



Madzab Hanafi membolehkan untuk langsung berpuasa sunnah Syawal sebelum melaksanakan qadla (membayar hutang) Ramadhan karena puasa qadla tidak wajib untuk disegerakan, bahkan kewajibannya sangat luas (lapang), dan ini merupakan satu riwayat dari Ahmad.

Sedangkan Madzab Maliki dan Syafi’i berpendapat: boleh tetapi makruh. Sebabnya, karena memilih menyibukkan diri dengan amal sunnah tetapi mengakhirkan yang wajib.

Sedangkan pendapat untuk melaksanakan qadla (membayar hutang) Ramadhan terlebih dahulu sebelum berpuasa sunnah Syawal lebih dominan diantaranya sebagai berikut:

1.Keutamaan puasa di bulan Syawal tidak bisa diraih kecuali oleh orang yang sudah menyelesaikan hutang puasa Ramadhan yang pernah ditinggalkannya karena udzur. Mereka berdalil dengan sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam,

 “Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan, lalu diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka dia seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim dari Abu Ayyub al-Anshari)

Dan seseorang disebut telah berpuasa Ramadhan jika telah menyelesaikan jumlah hari di bulan tersebut. Imam al-Haitami dalam Tuhfah al-Muhtaj (3/457) menjelaskan keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal diraih dengan puasa Ramadhan, yaitu keseluruhannya. Jika tidak maka keutamaan tersebut tidak akan diraih.

2.Puasa sunah Syawal ini yang dikaitkan dengan puasa Ramadhan. Sehingga puasa sunah ini hanya boleh dikerjakan jika puasa Ramadan telah dilakukan dengan sempurna, karena hadis di atas menyatakan, “Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, …,”

Sementara orang yang memiliki utang puasa Ramadan tidak dikatakan telah melaksanakan puasa Ramadan. Karena itu, orang yang memiliki utang puasa Ramadan dan ingin melaksanakan puasa Syawal harus meng-qadha utang puasa Ramadan-nya terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan puasa Syawal.

Fatwa Imam Ibnu Utsaimin tentang wanita yang memiliki utang puasa ramadhan sementara dia ingin puasa Syawal adalah sebagai berikut:

“Jika seorang wanita memiliki utang puasa ramadhan, maka dia tidak boleh puasa kecuali setelah selesai qadha. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal…”. Sementara orang yang masih memiliki utang puasa ramadhan belum disebut telah berpuasa ramadhan. Sehingga dia tidak mendapatkan pahala puasa 6 hari di bulan Syawal, kecuali setelah selesai qadha. (Majmu’ Fatawa, 19/20).

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah pun mengatakan, “Siapa yang mempunyai kewajiban qadla’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qadla’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qadla’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Sahabat dakwah, berdasarkan penjelasan dan uraian diatas, maka penulis secara pribadi menyimpulkan sebaiknya seorang muslimah mengusahakan untuk menunaikan qadla’ puasa terlebih dahulu sebelum berpuasa sunnah Syawal. Karena kita tidak akan pernah tahu, kapan ajal akan menjemput sehingga sebaiknya menunaikan yang wajib dahulu (membayar hutang puasa) baru kemudian berpuasa sunnah Syawal agar mendapatkan ganjaran puasa Syawal yaitu puasa setahun penuh. Wallahu a’lam bish shawab.

Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan anda..

Sumber : ummi-online.com
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Bolehkah Puasa Sunnah Syawal Sebelum Membayar Hutang Puasa Ramadhan? Berikut Penjelasannya