Wanita Itu Mudah Dimengerti Asalkan Kamu Banyak Memberi Bukti Bukan Janji

Bagikandakwah - Kita sering menemukan banyak curhatan, meme hingga opini yang menyebutkan wanita adalah mahkluk yang paling susah dimengerti dan dipahami didunia ini. Itu bisa saja terjadi bagi mereka para pria yang kemampuanya masih dibawah rata-rata, jadi wajar saja apabila mereka belum bisa memahami dan mengerti wanita. Wanita itu sebenarnya mahkluk yang paling simple, kalau engkau ingin memahami mereka coba buktikan janji yang telah engkau buktikan dulu lalu lihat perbedaanya.



Jika engkau termasuk lelaki yang cuma omdo alias omog doang tentu dia nggak mau terbuka sama dirimu jadi engkau nanti lebih sulit memahami dia. Logikanya sudah jelas bukan kalau wanita itu nggak suka sama lelaki yang seperti itu, Lebih baik engkau jangan banyak bicara apalagi mengumbar janji. Atau engkau bisa merencanakan segala sesuatunya tanpa dia sadari, dengan cara seperti itu tentu dia lebih bahagia dariapa engkau hanya memberinya banyak janji.

Mumpung Hubunganmu Belum Jauh Jangan Kebanyakan Janji Apalagi Janjimu Sangat Sulit Ditepati

Wajar bila seorang lelaki memberi janji kepada kekasihnya guna mempertahankan hubungan, tapi masalahnya belum tentu semua janji yang engkau umbar dapat engkau tepati. Belum lagi dalam agama janji merupakan hutang, apabila engkau kebanyakan hutang tentu engkau harus mempertanggungjawabkannya suatu saat nanti. Mendingan engkau berjanji untuk dirimu sendiri, biarkan pasanganmu langsung melihat hasil dari kerja kerasmu, daripada engkau mengumbar janji palsu hal itu hanya akan membuat dia banyak melamum setiap harinya.

Ingat Engkau Adalah Laki-laki, Seorang Laki-laki Harus Menepati Janji

Jadi laki-laki itu mendingan lebih banyak memberi bukti daripada cuma berbicara kesana-kemari tanpa tahu kapan bukti nyata itu terjadi. Kalau memang seorang lelaki sayang dan cinta sama kekasihnya lebih baik langsung membuktikan tanpa banyak alasan, bukan membuatnya menunggu lama apalagi digantung begitu saja. Lebih baik engkau menjadi seorang lelaki yang lebih banyak memberi bukti bukan hanya sekedar janji.

Bikin Perempuan Sayang, Cinta, Setia dan Percaya Engkau Itu Nggak Seribet yang Engkau Bayangkan. Beri Saja Bukti

Kalau cuma bilang sayang sama cinta mah anak SD juga bisa nggak perlu nunggu mereka SMA apalagi harus nunggu kerja. Seharusnya engkau sadar engkau itu sudah dewasa, di usia dewasa membuktikan rasa sayang dan cinta tidak cukup hanya mengucapkannya dengan lisan, engkau harus bisa membuktikannya dengan sesuatu yang bisa disentuh, dilihat dan dirasakan. Engkau tidak perlu memikirkan bukti sebesar apa yang harus engkau tunjukkan padanya, tunjukkanlah bukti sesuai kemampuanmu saat ini.

Membuat Wanita Percaya dan Terbuka Cukup Simple Bukan? Hanya Dengan Satu Bukti Engkau Sudah Bisa Mendapatkan Rasa Percaya dan Keterbukaan, Apalagi Kalau Banyak

Mungkin inilah satu alasan mengapa pasanganmu selalu memberi kode yang sulit engkau pahami, bisa jadi karena engkau belum membuktikan berbagai janji yang sudah engkau janjikan padanya. Walaupun engkau tidak bisa memenuhi semua janjimu, cobalah membuktikan beberapa janji, setelah itu minta maaflah kalu dirimu tidak bisa membuktikan semua janji yang telah engkau beri. Mungkin saja dia bisa mengerti yang membuat hubungan kalian kembali harmonis.

Intinya Perbanyaklah Bukti Nyata Jika Engkau Benar-benar Mencitai dan Sayang Dia

Sejatinya pria sejati tidak pernah begitu banyak mengumbar janji sama pasanganya. Pria sejati itu cenderung lebih banyak bukti nyata daripada harus berjanji, bila dia disuruh berjanji dengan tegas menjawab "Nanti kupikirkan lagi" atau dia menolak dengan alasan logis yang tentunya tidak membaut sakit hati pasanganya. Pada awalnya memberikan janji memang bisa membuat hubungan harmonis, hanya saja apabila tidak kunjung terbukti lama-kelamaan hubungan kalian bisa renggang bahkan putus untuk selamanya.  Semoga menginpirasi


Sumber : vebma.com 
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Wanita Itu Mudah Dimengerti Asalkan Kamu Banyak Memberi Bukti Bukan Janji